Afiya, tengah berkacamata, sedang berfoto bersama teman-teman Awardee IISMA lainnya. |
Sembari menikmati udara pagi dari Benua Biru, dua mahasiswa awardee program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) oleh Kemdikbudristek menemani UMMFolks, sapaan akrab mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), untuk makan siang dan berbagi cerita tentang program yang sedang mereka jalani saat ini. Mereka adalah Widad Saniyya dan Afiya Dianar Najla, dua dari sebelas mahasiswa UMM yang berhasil lolos pada program pertukaran pelajar ini.
Tidak pernah terbayangkan oleh dua orang ini bahwa mereka akan mengenyam pendidikan semester tujuh di kampus luar negeri yang bermitra dengan pemerintah Indonesia ini. Diakui oleh Afiya bahwa ia tidak pernah membayangkan bisa lolos program ini karena singkatnya waktu pendaftaran dan banyaknya berkas yang harus dipersiapkan.
“Lolosnya yang gak pernah nyangka, karena waktu pendaftarannya singkat. Ditambah saya kan belum ada sertifikat bahasa ya jadi itu yang paling bikin bingung,” jelas mahasiswa Psikologi ini.
Selaras dengan Afiya, Widad juga mengatakan bahwa ia tidak menyangka bisa berhasil menjadi awardee program ini bahkan mahasiswa Ilmu Hukum ini tidak pernah terbayang akan mendaftarkan dirinya pada program IISMA.
“Sama seperti Afiya ya, aku juga gak pernah nyangka kalau akan lolos karena aku baru pulang dari Italia untuk program Erasmus dan maunya ya skripsian terus selesai dan lulus,” imbuh mahasiswi asal Tangerang Selatan tersebut.
Selain terkait proses menyiapkan sertifikasi bahasa, dua mahasiswa ini juga bercerita terkait proses mereka menulis esai untuk melamar program pertukaran pelajar ini. Menurut mereka, menulis esai bukanlah perkara mudah karena penulis harus mengenali diri dan tahu tujuan sebenarnya mengapa mereka mengikuti program ini.
“Butuh waktu seminggu untuk meyakinkan diri terkait motivasi apakah cuma kepengen-kepengen aja atau benar-benar mau belajar. Untungnya esai pada program ini tinggal jawab pertanyaan aja jadi gak bingung cari topik,” kisah Afiya pada siaran langsung Instagram.
Diimbuhkan oleh Widad bahwa ada beberapa pertanyaan yang mungkin paling bisa jadi bahan pertimbangan untuk lolos seleksi program IISMA ini, salah satu pertanyaan tersebut adalah terkait kontribusi pelamar jika sudah menyelesaikan program ini.
“Karena ini beasiswa dan sudah sewajarnya ya ngasih impact ke diri sendiri, kampus dan lingkungan sekitar kita. Ya, itu pertanyaan yang paling krusial,” kata Widad.
Widad Saniyya mahasiswi Ilmu Hukum UMM |
Program IISMA juga memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memilih kampus sendiri. Mahasiswa dapat menyesuaikan kebutuhannya dan dapat mengukur kemampuan sekaligus kesiapannya sendiri.
“Di IISMA kita dikasih kesempatan untuk memilih kampus sendiri, jadi bisa lebih enak menyesuaikan berdasarkan kebutuhan dan kesiapan kita,” papar Widad.
Tak hanya itu, Afiya juga memberikan tips untuk bisa memulai belajar bahasa asing terutama bahasa Inggris dari sekarang karena hal tersebut sangat bermanfaat tidak hanya saat akan mendaftar tapi juga saat proses perkuliahan nanti.
“Paling penting coba mulai latihan bahasa asing dari sekarang, karena itu penting banget. Penting waktu mau apply dan bahkan saat ini udah lolos juga lebih penting lagi karena kita belajar bakal pakai bahasa Inggris,” ujar mahasiswi asal Malang ini.
Menariknya, dua mahasiswi ini mengingatkan pada semua mahasiswa untuk yakin dan percaya pada diri sendiri. Sesulit apapun berkas maupun persyaratan program beasiswa ini namun jika semangat dan tidak menyerah maka kita akan mendapatkan hasil yang terbaik.
“Ketika kamu sudah mulai meragukan diri sendiri itu sebenarnya adalah penghambat terbesar pada diri sendiri. Jangan sampai ragu karena lebih baik gagal karena sudah mencoba daripada gagal tanpa mencoba,” ujar Widad yang diamini oleh Afiya. (ans)